kata infaq dalam al quran Things To Know Before You Buy

kata infaq dalam al quran Things To Know Before You Buy

Blog Article

Secara bahasa, infaq berasal dari kata nafaqa yang artinya pengeluaran atau belanja. Dalam konteks keagamaan, infaq diartikan sebagai memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada mereka yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan dunia.

Dan janganlah kalian memilih yang buruk-buruk, lalu kalian nafkahkan darinya, padahal kalian sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.

Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian. Janganlah engkau pukul mukanya, janganlah engkau menjelekannya, dan janganlah engkau meninggalkannya melainkan masih dalam satu rumah.”  

Kisah ini mengajarkan kita bahwa Islam menekankan pentingnya perhatian kepada semua umat, tanpa memandang standing atau kondisi fisik. Rasulullah Observed pun langsung mengoreksi sikapnya, menunjukkan betapa beliau sangat memperhatikan perintah Allah SWT.

“Tidak akan mencapai kebajikan sehingga kamu sekelian membelanjakan dari harta yang kamu sekelian kasih. Maka apa jua yang kamu sekelian belanjakan maka sungguhnya Allah sangat mengetahui dengannya.” (Ali-Imran: 92)

Ketentuan umum seperti ini sebenarnya memberikan kemudahan dan kebaikan untuk seluruh keluarga muslim. Di satu sisi ia tidak memberatkan suami, di sisi yang lain tidak menzalimi istri.

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ

Let’s arrive together to practice this noble custom of Infaq as envisioned inside the Quran and Hadith. Your generosity and willingness to share Everything you love can make a environment of big difference in another person’s lifetime.

Pendapat kedua, besaran nafkah sesuai dengan kemampuan suami, bukan keadaan istri. Kalangan Hanafiyah menetapkan jumlah nafkah istri sesuai dengan kemampuan suami tanpa melihat keadaan istrinya. Mereka berdalil dengan Surat Ath Thalaq ayat 6 dan seven.

SEJUMLAH jamaah haji atau umrah ketika datang ke Tanah Suci biasanya mewakafkan mushaf atau kitab suci Alquran untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Hal ini dikarenakan agar mushaf yang mereka tinggalkan dapat dibaca oleh jamaah lain serta berharap mendapat tambahan pahala.

Begitu juga ketika akan berwakaf, seorang waqif sangat dianjurkan untuk melaksanakan niat, baik dengan more info diikrarkan maupun dalam hati. Namun sebaiknya, waqif mengikrarkan secara lisan saat berwakaf Alquran sebagai wujud kesungguhan yang lebih nyata. 

يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

Misalnya istri yang tidak mau berhubungan dengan suaminya padahal sudah menikah, atau tidak mau disentuh, suami tidak wajib memberinya nafkah.

System wakaf semacam itu memang sangat memudahkan setiap muslim yang ingin mengamalkan sedekah jariyah. Sebab, mereka dapat mendonasikan sebagian uang secara on the internet untuk digunakan membeli Alquran sebagai benda wakaf. Jadi, tidak perlu harus bertatap muka dan membeli sendiri.